Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ORAGANSME PRIA VS WANITA APA SAJA YANG BERBEDA..??

Laki-laki dan perempuan sama-sama bisa menikmati hubungan seks hingga titik puncak yang disbeut orgasme. Namun orgasme pada laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan yang kadang-kadang tidak saling dimengerti antara pasangan.

Laki-laki misalnya, butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa melanjutkan hubungan seks setelah orgasme. Di satu sisi, perempuan memungkinkan untuk bisa mencapai multiorgasme. Akibatnya, laki-laki sering tidak bisa mengimbangi pasangannya.

Perbedaan lain antara orgasme pada laki-laki dan perempuan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Askmen dan Howstuffwork,
 
1. Ejakulasi
Umumnya, orgasme pada laki-laki ditandai dengan ejakulasi, atau keluarnya sperma dari Mr P. Pada beberapa kasus, laki-laki juga bisa mengalami delayed ejaculation atau ejakulasi tertunda yang artinya orgasme tidak disertai ejakulasi. Namun kasus semacam ini tidak umum ditemui.

Sebaliknya pada perempuan, ejakulasi hampir tidak pernah terjadi karena perempuan memang tidak memproduksi sperma. Beberapa perempuan bisa menyemburkan cairan dari Ms V saat orgasme, tetapi mekanismenya berbeda dengan ejakulasi pada laki-laki. Diyakini, kontraksi pada otot Ms V hanya meningkatkan jumlah lendir yang terdorong keluar seingga terkesan seperti ejakulasi.

2. Refraktori
Laki-laki biasanya akan langsung merasa lemas setelah mencapai orgasme. Kalaupun badannya masih bugar, Mr P tetap akan mengendur dan butuh waktu yang tidak singkat untuk bisa mengalami ereksi lagi. Fase ini disebut dengan refractory period.

Perempuan tidak mengalami fase tersebut, lagi-lagi karena memang tidak membutuhkan ereksi. Selama Ms V masih basah oleh lendir vagina maupun semen pre-ejakulat dari pasangannya, maka perempuan selalu siap untuk melanjutkan hubungan seks meski baru saja mencapai orgasme.

3. Multiorgasme
Terkait dengan adanya refractory period, laki-laki hampir mustahil mengalami multiorgasme dalam satu sesi bercinta. Untuk bisa mecapai orgasme, laki-laki harus melakukan hubungan seks dan itu tidak mungkin bisa dilakukan dengan Mr P yang masih lemas.

Jagonya multiorgasme adalah perempuan, karena tidak membutuhkan refractory period. Satu-satunya masalah adalah kuat atau tidaknya para laki-laki untuk mengimbangi libido pasangannya. Meski selalu siap untuk melanjutkan sesi bercinta, perempuan butuh partner untuk mencapai orgasme kedua dan seterusnya. Kecuali, rela untuk self service

4. Prioritas
Perbedaan lain yang cukup mendasar adalah soal prioritas. Bagi kebanyakan laki-laki, orgasme adalah tujuan utama dalam melakukan hubungan seks. Bercinta tanpa mencapai orgasme bisa membuat stres, bahkan beberapa laki-laki sampai merasakan pening di kepala.

Tidak demikian halnya dengan perempuan. Meski orgasme tetap penting bagi sebagian perempuan, namun momen kebersamaan dan keintiman saat bercinta dengan pasangan jauh lebih bermakna daripada puncak kepuasan orgasme yang hanya sepersekian detik.

5. Pura-pura Orgasme
Secara teknis, perempuan lebih memungkinkan untuk melakukan pura-pura orgasme. Umumnya, tujuan para perempuan memalsukan orgasme adalah untuk membangkitkan rasa percaya diri pasangannya, biar seolah-olah sangat jantan karena mampu memuaskannya.

Laki-laki sulit memalsukan orgasme karena ejakulasi tidak bisa dibuat-buat. Beruntung, makin banyak kasus delayed ejaculation atau ejakulasi tertunda yang diungkap sehingga bisa dijadikan alasan. Beberapa laki-laki memalsukan orgasme, lalu jika ketahuan tidak ada sperma yang keluar maka tinggal bilang bahwa ejakulasinya tertunda.

 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar